Rabu, 02 November 2016

WC Kampus Elitis

Persis sejak Mei lalu beberapa kali berkunjung ke perpustakaan Pusat, dan beberapa kali Shalat di Mushalla kecil sayap utara Grha Sabha Pramana (GSP) yang berhadapan dengan pintu masuk perpustakaan, waktu itu sudah tertulis di pintu WC-nya dan plang yang dipasang bahwa saluran air ke WC sedang dalam perbaikan. Padahal beberapa kali mahasiswa/i yang ingin buang hajat menuju ke sana tampak kecewa ketika melihat tulisan tersebut dengan kondisi pintu WC tergembok.

Dan sampai sekarang (1 November 2016), saat Shalat maghrib di Mushalla GSP tadi tulisan tersebut masih ada. terhitung sudah 6 bulan lebih saluran yang diperbaiki tersebut belum juga rampung. Entah apa niat pengelola gedung tersebut yang sengaja membiarkan kondisi WC di dekat mushalla itu tidak dibuka. Dari konstruksi retorika "perbaikan" yang digunakan semestinya 1 minggu pun sudah selesai. Gedung beberapa Fakultas yang dibangun lantai 6 pun sudah berdiri dalam jangka 3 bulanan (meski belum bisa digunakan), nah ini CUMA WC saja sampai 6 bulan lebih dibiarkan dalam perbaikan.

Padahal pada waktu kuliah umum 30 Agustus lalu dengan bangganya diumumkan jumlah mahasiswa yang masuk semester ganjil ini sebanyak 4.096 mahasiswa pascasarjana dengan rata-rata SPP 9 juta bahkan ada yang sampai 15 juta untuk magister. Lalu sekedar fasilitas WC di Gedung auditorium semegah GSP yang katanya juga bisa meraup 40 sampai 60 juta untuk satu malam penyewaan untuk acara Nikahan, sementara WC sekecil itu masih saja dibiarkan dalam perbaikan sudah 5 bulan lebih. Fasilitas di GSP tersebut juga merupakan hak mahasiswa yang seharusnya juga mendapatkan perhatian dari pemeliharaan inventaris kampus.

Dana pemeliharaan gedung sebesar itu tentu saja sudah ada anggaran khusus yang dialokasikan, terlebih dengan intensitas penggunaan untuk berbagai acara, salah satunya acara Nikahan. Bahkan waktu itu ketika sampai Maghrib kami masih mengadakan rapat lalu di lantai 2 ada yang akan mengadakan resepsi, pihak keamanan kampus langsung bertindak mengingatkan bahwa di atas sedang ada acara resepsi dan meminta kami untuk segera berkemas. Padahal acara mereka di lantai 2 yang tak ada masalahnya juga dengan kami yang berkumpul di teras-teras GSP, dan kalau dipikir tak akan mungkin pula para mahasiswa yang masih berkegiatan di sana akan mengacaukan acara mereka.

Fenomena kurangnya perhatian pihak kampus atas WC ini, dan ketidak pedulian para pemakainya (Red. Mahasiswa) semakin menunjukkan sikap apatisme atas kepentingan bersama bukanlah hal yang mencengangkan terjadi di sini. Individualitas dan kurangnya kepekaan sosial semakin terlihat jelas bahwa elitisme yang disembunyikan di balik label kerakyatannya adalah hal yang tak bisa dipungkiri dari persepsi pihak luar, bahkan pihak internalnya juga yang tertekan di bawah dominasi kuasa para elit-nya.

Apa perlu meminta bantuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi saja untuk menggandakan WC-nya?,,

#KampusElitismeBerlabelKerakyatan

2 komentar:

  1. Luar biasa, njenengan musti join 9gag gan.
    ya! download! sekarang!

    BalasHapus
  2. Ih, Mas Baim genit deh, suka intip-intip WC cewek

    BalasHapus

Jalan Sunyi Si Pendidik

sumber :digaleri.com Baim Lc*  Dia tertegun, matanya tertuju pada amplop yang dibagikan oleh pihak komite tadi pagi. Nominal ya...