Senin, 26 November 2012

Politik Moral dan Moral Politik Oleh: Abdul Rahim (E1C009009) Membicarakan soal politik,berarti membicarakan soal kekuasaan, namun ada stigma yang menjadikan politik oleh sebagian masyarakat diinterpretasikan fdalam bentuk konotasi negatif, bahkan oleh para pelakunya (politikus), politik di jadikan sebagai alat ekploitasi untuk memuaskan styahwat kekuasaaan mereka. Politik lahir dari bahasa yunani, yaitu politeia, yang kurang lebih di terjemahkan sebagai kota, atau lebih tepatnya negara kota.konsep politeia daslam bahasa yunani kuno dianggap sebagai suatu cara hidup, jadi, pada kenyataanya terjemahan yang lebih tepat mestinya adalah “ bagaimana cara klita hidup sebagai masyarakat”. Praktik demokrasi modern, khususnya di negeri ini, agaknya mengkooptasi makna politik pada egosentrisme, sehingga tujuan politik menjadi kabur dan masyarakat skeptis karenanya, bahkan bahkan pada beberapa kenyataan, demokrasi menjadi alat legitimasi atas perilaku politik materialisme mekanistik, yaitu yang menjadikan kenikmatan sebagai tujuan akhir dari kehidupan politik. Dalam islam , dengan konsep siyasah syar’iyah , lebih jauh politikus didefinisikan sebagai khalifatullah, menjadi pelayan bagi rakyat dalam rangka memakmuirkan bumi sebagai bentuk penghambaan kepada Allah Swt.jika merefleksikan cita-cita dan tujuan mulia politik, maka lakon politik di indonesia masih jauh dari politik moral, politik moral di negeri ini menjadi sebuah oase di tengah sahara demokrasi. Politik transaksional dan saling sandera menjadi pemandangan umum. Setali tiga uang, politik kamuflase dalam bahasa pencitraan yang juga sistematik, juga melengkapi priode yang menurut sebagian pengamat sebagai masa transisi menuju kematangan berdemokrasi di negeri ini. Jika kita membandingkan kondisi politik atau pemerintahan yang dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabat beliau (khulafaurrasydin) dengan kondisi politik masa sekarang ( khususnya di indonesia), sangat jauh bertolak belakang perbandingannya, pemimpin (khaalifah) pada masa sahabiyah adalah benar-benar seseorang yang melayani,mengayomi dan membantu rakyat dalam segala hal, bukan hanya sekedar di pilih dan kerjanya hanya rapat dan rapat saja, seperti yang terjadi dengan pemerintahan di negeri ini.sehingga memang terbuktilah seperti apa yang diungkapakan oleh orang awam bahwa politik itu adalah licik, licik dalam artian mengumbar janji yang tak kan di tepati.

Jalan Sunyi Si Pendidik

sumber :digaleri.com Baim Lc*  Dia tertegun, matanya tertuju pada amplop yang dibagikan oleh pihak komite tadi pagi. Nominal ya...